5 Peristiwa Kelaparan Paling Parah Sejagat



Kelaparan melanda sebuah negara sebenarnya bukan faktor alam saja. Sejarah membuktikan, beberapa kelaparan hebat di pelbagai belahan bumi lantaran faktor manusia. Mengerikan saat mengetahui jumlah korbannya.

Dilansir dari listverse.com, setidaknya ada lima kelaparan hebat sepanjang sejarah yang membunuh hingga puluhan juta orang. Kapan dan negara mana saja terkena kemarau berkepanjangan itu? Berikut ulasannya.

1. Kelaparan China 1958-1962


Ini dia kelaparan terburuk sepanjang sejarah China dan sejagat. Kelaparan ini murni ulah pemerintah dan pemimpin komunis yang sengaja ingin menghilangkan sebuah populasi tidak diinginkan. Untuk mencapai tujuannya ini pemerintah merampas tanah-tanah milik petani pribadi pada 1958 dan membuatnya komunal untuk meningkatkan produksi pertanian. Selain itu Negeri Tirai Bambu ini juga tengah mengembangkan produksi besi dan baja. Jutaan petani dipekerjakan secara paksa.

China juga membuat kesalahan fatal dengan menerapkan metode penananam baru yakni bibit ditanam 3-5 meter di bawah tanah namun jaraknya berdekatan supaya peran tanah bisa dimaksimalkan dan lebih efisien. Namun pada prakteknya benih itu pertumbuhannya terganggu lantaran berdesakan. Kebijakan ini gagal. Ditambah dengan bencana banjir pada 1959 dan kekeringan tahun selanjutnya, ini mempengaruhi bangsa China. Kelaparan ini menyebabkan 43 juta orang meninggal.

2. Kelaparan India 1783


Kelaparan pernah menimpa India Utara terjadi pada 1783 dan disebut kelaparan Chalisa terjadi di penanggalan Hindu dikenal Vikram Samvat. Tiba-tiba pada tahun itu Hegeri Hindustan mengalami kekeringan parah.

Kekeringan ini terjadi setelah sebelumnya badai El Nino membawa awan hujan hingga curahnya hanya sebentar. Banyak tanaman menjadi mati, begitu pun hewan. Mereka kekurangan makanan dan air minum. Kelaparan ini menewaskan 11 juta rakyat India.

3. Kelaparan Uni Sovyet 1932-1933


Hingga runtuhnya Uni Sovyet pada 1990-an kelaparan melanda negara itu tidak terdeteksi oleh lawan mereka di barat. Penyebab utama peristiwa itu yakni kolektifitas tanah pertanian.

Koletifitas tanah pertanian mengacu pada sistem perampokan lahan oleh pemerintah pada saat itu dipimpin oleh Joseph Stalin. Pemerintah menanam tanah-tanah itu dengan benih namun penggarapannya kurang maksimal benih akhirnya tidak tumbuh. Kelaparan massal melanda. Peristiwa ini membunuh sekitar 10 juta orang.

4. Kelaparan Bengali 1770 dan 1943


Bengali salah satu wilayah di India pernah terhantam peristiwa kelaparan terparah sejagat. Kelaparan melanda pada dua tahun dan ini menewaskan penduduk total 17 juta orang.

Pertama pada 1770. Saat itu India masih dikuasai Inggris. Kekeringan tengah melanda dan kekurangan pasokan bahan makanan diabaikan oleh pemerintah Britania. Inggris juga menyuruh warga Bengali menanam nila dan candu lantaran harganya lebih mahal dari beras. Tanpa stok beras di musim paceklik warga akhirnya banyak merenggang nyawa.

Sementara pada 1943 selain disebabkan bencana alam, perang dunia ke II juga membuat Bengali kehilangan mitra dagang mereka terbesar yakni Myanmar. Ditambah banjir besar yang memporak-porandakan lahan pertanian. Sekitar 90 persen sektor ini hancur dan persediaan makanan tidak ada.

5. Kelaparan Korea Utara


Korea Utara paling sering dilanda kelaparan bahkan hingga kini. Penghasilan sebulan hanya Rp 59 ribu tentunya tidak mencukupi warga membeli bahan pangan. Bahkan terakhir seorang bapak memakan jenazah anaknya lantaran sangat lapar.

Namun kelaparan paling parah terjadi pada kurun waktu 1994-1998. Peristiwa ini terjadi lantaran gabungan dari bencana alam dan ulah pemimpinnya Kim Jung Il. Pada 1995 banjir besar menghancurkan 1,5 juta ton tanaman padi. Lalu disusul kebijakan politik Jung Il yang menyuruh warganya untuk menempatkan kepentingan militer di atas segala-galanya. Seluruh milik sipil dirampas demi kebutuhan angkatan bersenjata. akibatnya 3 juta orang tewas kelaparan, termasuk bayi-bayi lahir dengan penyakit kekurangan nutrisi.

[ sumber ]


Artikel Menarik Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog