Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (25/2), ulama itu menyebut para perempuan yang diangkat menjadi anggota dewan Syura dengan sebutan pelacur dan sampah masyarakat. Hal ini untuk menggambarkan para perempuan akademisi dan teknokrat.
Para perempuan ini beberapa hari lalu diambil sumpah jabatannya menjadi anggota dewan Syura setelah ditetapkan oleh Raja Abdullah bin Abdulaziz.
Kicauan itu tentu saja langsung tersebar luas di media sosial dan dengan cepat dibuat hash tag sendiri. Namun, tidak sedikit pula yang mengecam penyerangan terhadap anggota dewan Syura perempuan, terutama sejak para anggota ini adalah mereka yang menganjurkan toleransi, saling mengasihi, dan menghargai.
Salah satu ulama yang melakukan penghinaan itu adalah anggota dari Kementerian Islam untuk masalah Dakwah, Pedoman, dan Sumbangan, Ahmed al-Abedulqader. Dia menyatakan ketidakpuasannya atas terpilihnya perempuan di dewan Syura melalui akun Twitternya. "Saya bukan penipu dan penipu tidak akan membodohi saya.
Menyusul banyaknya kemarahan pengguna Twitter, Qader mengatakan, "Kami telah mendengar dan membaca banyak penghinaan terhadap Tuhan sama seperti ejekan terhadap Nabi Muhammad, dan tidak ada satu orang pun yang membela para anggota dewan perempuan ini."
Mantan asisten pengajar di Univesitas King Saud, Saleh al-Sugair, mengecam pengangkatan para anggota perempuan itu di dewan Syura. Dia kemudian berkicau, 'Mereka (wanita) kurang ajar lantaran telah memakai tata rias di dewan Syura untuk mewakili wilayahnya?. Tuhan, tidak. Mereka adalah sampah masyarakat' kicau Sugair.
"Ini adalah kebodohan dewan Syura, para perempuan yang tidak tahu sopan santun ini akan mewakili masyarakat. Saya bersumpah dengan nama Tuhan, mereka hanyalah sampah masyarakat," kicau Sugair.
Pernyataan kontroversial seperti ini bukanlah yang pertama pernah dilontarkan Sugair. Meski dirinya buka ulama, namun dia memang dikenal sebagai seorang doktor yang mempunyai pandangan agama secara ekstrem.
[sumber]
0 komentar:
Posting Komentar