Fenomena Noor ini tergolong aneh. Bahkan beberapa dokter mengaku belum menemukan gejala medis seperti yang dialami perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru TK itu. Upaya serius pun dilakukan tim medis, Beberapa pejabat setempat hingga menteri kesehatan menaruh perhatian serius pada penderitaan Noor. Nur Syaidah menderita penyakit ini sejak tahun 1991 atau pada saat dia menginjak usia 22 tahun, berbagai macam upaya telah dilakukannya untuk terbebas dari penyakit tersebut.
Fenomena Aneh Manusia Kawat Dari Kutai
Fenomena Aneh Manusia Kawat Dari Kutai - Topikterbaru.com Sampeyan semua tentu masih ingat tentang fenomena manusia kawat dari Kalimantan Timur tepatnya di Kutai Timur. Fenomena tersebut cukup membuat heboh masyarakat Indonesia dan mungkin hanya ada di Indonesia. Seorang perempuan bernama Noorsyaidah menderita penyakit aneh, perempuan malang ini memproduksi kawat dari dalam tubuhnya. Seperti tampak dalam gambar, kawat-kawat yang tertanam di dalam tubuhnya tembus hingga keluar. Jika pada bagian telapak tangannya, kawat-kawat itu hanya tercetak di bawah lapisan kulit, justru pada bagian perut, batang-batang kawat berukuran 10-20cm itu melesak keluar.
Fenomena Noor ini tergolong aneh. Bahkan beberapa dokter mengaku belum menemukan gejala medis seperti yang dialami perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru TK itu. Upaya serius pun dilakukan tim medis, Beberapa pejabat setempat hingga menteri kesehatan menaruh perhatian serius pada penderitaan Noor. Nur Syaidah menderita penyakit ini sejak tahun 1991 atau pada saat dia menginjak usia 22 tahun, berbagai macam upaya telah dilakukannya untuk terbebas dari penyakit tersebut.
Fenomena Noor ini tergolong aneh. Bahkan beberapa dokter mengaku belum menemukan gejala medis seperti yang dialami perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru TK itu. Upaya serius pun dilakukan tim medis, Beberapa pejabat setempat hingga menteri kesehatan menaruh perhatian serius pada penderitaan Noor. Nur Syaidah menderita penyakit ini sejak tahun 1991 atau pada saat dia menginjak usia 22 tahun, berbagai macam upaya telah dilakukannya untuk terbebas dari penyakit tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar